Kadang kau merasa tidak perlu menjelaskan apapun kepada siapapun.. Dirimu, keputusanmu, perasaanmu, pikiranmu, bebanmu, kekhawatiranmu kepada siapapun..Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 165. Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu. ― Ali bin Abi Thalib Pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad 599-661 Berpolitik jadi sebuah pilihan yang mesti dipertimbangkan, bagi siapapun yang menghendaki perubahan. Karena perubahan tak datang tiba-tiba, hanya berkat doa di tengah malam Onde Mande Parlemen ― Najwa Shihab Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977- Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. ― Ali bin Abi Thalib Pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad 599-661 Siapapun bisa menangani kemenangan. Hanya yang kuat yang tahan kekalahan. Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. ― Soe Hok Gie Aktivis Indonesia Tionghoa 1942-1969 Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku Jogjakarta, 17 Agustus 1948 ― Jenderal Soedirman Jenderal pada masa Revolusi Nasional Indonesia 1916-1950 Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik Rindu ― Tere Liye Penulis dari Indonesia 1979- Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuat Anda bahagia dan berarti lebih dari siapapun. Minta maaf, dengan segenap konsekuensinya, harusnya mudah dilakukan oleh siapapun yang belum Ngawur Karena Benar ― Sujiwo Tejo Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia 1962- Saya tidak dapat mengajar apapun ke siapapun. Saya hanya bisa membuat mereka berpikir. ― Socrates Filsuf dari Yunani 469 SM - 399 SM Kata-kata siapapun - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan siapapun yang terbaik dan terkenal 165 ditemukan
1 Likes, 41 Comments - vauzi (@vauzi86) on Instagram: "Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun bahwa kita itu baik, setia, ramah, berbakti,"
“Tidak perlu. Kamu tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun.” “Tidak semua orang akan menyukaimu, Nak,” kata Bapak suatu waktu, “Begitu juga dengan apa yang kamu lakukan. Siapapun kamu, apapun statusmu, bagaimana pun kamu melakukan tugasmu, selalu ada kekurangan di mata sebagian orang. Tenanglah, tidak perlu kamu pikirkan apa yang mereka katakan dan pikirkan. Sia-sia jika itu kamu lakukan. Lebih baik fokus dengan apa yang menjadi tugasmu. Lakukan semuanya dengan sebaik mungkin, dengan kejujuran, pegang teguh segala kepercayaan yang telah ditumpangkan di pundakmu.” Aku mengangguk menyetujui. Kemudian aku bertanya, “Apa aku perlu membuktikan kepada mereka agar mereka berbalik menyukaiku?” Bapak menghisap rokoknya, kemudian menghembuskannya ke udara. “Tidak perlu. Kamu tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun.” “Kenapa?” tanyaku belum puas. “Sepanjang perjalanan hidup manusia ada banyak orang yang selalu tidak suka, membenci, hingga ingin menjatuhkan. Bisa saja kamu melakukan sesuatu agar mereka menyukaimu, tetapi akhirnya kamu akan kehilangan dirimu; kamu hanya menjadi boneka yang dapat mereka mainkan jika mereka suka, atau dibuang jika mereka bosan. Biarkan mereka sibuk dengan ketidaksukaan mereka, dengan kebencian mereka, dengan tipu muslihat mereka. Kamu cukup fokus dengan kewajibanmu dan pasrahkan semuanya kepada Tuhanmu, Dia adalah penolong segala urusan.” Tidak ada lagi yang ingin kutanyakan. Segera kami membenahi semua peralatan memancing dan beranjak pulang. Langit sudah mulai gelap. Di barat tinggal tersisa mega merah yang semakin lama semakin hilang. Tiga ekor ikan emas ini pasti enak untuk di bakar nanti malam. 06/11/2013 0037
Perludiingat, Polisi tidak boleh sewenang-wenang dalam melakukan penangkapan. Bagi Anda atau siapapun yang akan ditangkap berhak menanyakan apakah prosedur-prosedur penangkapan telah dilakukan/dipenuhi oleh polisi atau belum, jika belum maka Anda berhak menolak untuk ditangkap, karena tidak boleh menangkap orang sewenang-wenang tanpa ada
Hidup itu bukan atraksi. Anda tak perlu membuktikan apapun, kepada siapapun. Setiap individu memiliki ciri khas sendiri, dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitulah Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda tetapi membentuk siklus sosial yang sinergis. Buku Berdamai Dengan Diri Sendiri yang ditulis Muthia Sayekti ini memberikan jawaban komprehensif mengenai masalah krisis identitas diri yang terkadang menjadi problem hidup. Pada dasarnya kekurangan, kesalahan, dan ketidaksempurnaan merupakan bagian inheren dalam diri manusia. Sebenarnya tidak seorang pun memiliki kesempurnaan, seperti yang terlihat dari luar. Manusia juga diciptakan berbeda satu sama lain. Meskipun semua orang tujuan hidunya kesuksesan, tetapi definisi tentang itu sangat beragam. Pola pikir orang juga beda, pandangannya berbeda, sikap dan reaksinya beda. Maka dari itu mengekor pribadi orang lain adalah kenaifan tingkat tinggi. Berdamai dengan diri sendiri Dalam kehidupan yang progresif, perkembangan zaman dan teknologi berimplikasi pada perubahan tren dan pranata sosial. Misalnya saat demam K-Pop melanda, kiblat mode berubah, lalu definisi cakep’ pun berubah. Karena kiblatnya adalah Korea, makan kata cakep’ jadi identik dengan wajah tirus oriental, kulit putih, rambut hitam, dan kurus. Dengan asumsi tersebut, orang yang memiliki ciri di luar itu dipaksa melabeli diri dengan jelek’. Ini jelas tidak fair. Bila hal-hal seperti ini diikuti, pada akhirnya menimbulkan sindrom krisis identitas, yang berbuntut berbagai hal negatif, seperti ketidaknyamanan dan hilangnya perasaan damai dalam diri. Semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kekurangan sering dikaitkan dengan nasib. Ini salah besar. Yang memiliki pengaruh pada nasib adalah perbuatan di masa lalu, bukan kekurangan kodrati. Tanamkan mindset pada diri Anda bahwa kekurangan adalah rahmat. Banyak orang cacat yang mencetak prestasi dunia, karena mereka tidak melihat kekurangan sebagai kartu mati. Contohnya Nick Vujicic, seorang motivator kondang yang terlahir tanpa kedua tangan. Tak bisa dipungkiri, orang suka menilai, bahkan menjudge secara subyektif. Tentang itu Anda memiliki hak untuk acuh. Acuh ini jangkauannya luas, termasuk pada tren, model pakaian, bahkan pada ekspektasi orang terdekat. Menurut Muthia Sayekti, sebenarnya berbagai problem tersebut berangkat dari satu persoalan, yaitu hilangnya identitas diri. Maka dari itu jawaban dari persoalan itu sebenarnya hanya tunggal, yaitu berdamai dengan diri sendiri. Pribadi Otentik Meski terlihat simpel, namun tak mudah menjadi pribadi yang otentik. Untuk menjadi otentik, orang harus mengenali diri dengan baik. Pengenalan ini diperlukan untuk menggali potensi diri yang terpendam. Hati-hatilah, kepribadian yang otentik dapat pudar karena terlalu banyak mendengarkan omongan orang. Untuk memberi energi yang kuat pada diri, janganlah berpaku pada hal-hal negatif. Biarkan saja itu ada, tetapi fokuskanlah diri pada hal-hal positif dan peluang. Tidak ada orang yang sama persis di dunia ini, maka jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Ketika seseorang mencontoh suatu figur dan tidak dapat mengikutinya, maka akan timbul suatu fenomena yang bernama konformitas. Komormitas akan membuat seseorang merasa kerdil karena tidak sama dengan yang diimpikannya. Intinya, jadi orang harus otentik. Buku ini mengutip resep Mike Robbins, penulis buku “Be Yourself, because everyone is already taken”, ada lima prinsip dasar yang diperlukan untuk menjadi pribadi yang otentik, yaitu know yourself, transform your fear, express your self, be bold beranilah, lalu celebrate who you are. Meskipun identitas diri sudah dipatok di titik tertentu, namun soal mutu, orang harus berubah menjadi lebih baik. Konsep berdamai dengan diri sendiri bukanlah pembenaran atas stagnasi hidup. Bicara soal pribadi otentik itu kaitannya dengan ciri-ciri dan kepribadian, bukan membekukan bakat atau potensi. Bagaimana meningkatkannya? Baca buku ini sampai tuntas. Muthia Sayekti adalah alumni Sastra Inggris dari Universitas Sebelas Maret UNS Solo. Namanya mulai dikenal lewat antologi yang dimuat di buku Mengejar Cahaya Surga. Ini adalah buku keduanya, setelah sebelumnya menulis buku The Art of Listening. Judul Berdamai dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya Penulis Muthia Sayekti Genre Psikologi Penerbit Psikologi Corner Yogyakarta Edisi Cetakan I, Maret 2020, Hard Cover Tebal 216 Halaman ISBN 978-623-244-173-6 Diresensi Oleh Jakarta Book Review Halhal yang tidak perlu dibuktikan dalam perkara perdata adalah : Segala sesuatu yang diajukan oleh salah satu pihak dan diakui oleh pihak lawan. Misalnya dalam perkara utang-piutang dimana penggugat menyatakan tergugat belum membayar utangnya kepada penggugat, kemudian tergugat mengakui maka penggugat tidak perlu membuktikan adanya utangKita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik Rindu Tere Liye Penulis dari Indonesia 1979- Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu. oleh Tere Liye
Cb8Z.